Sunday, June 15, 2008

Feist Of Love.

The first thing I'd like to say,this is one of the best drama I've seen. Since " Before Sunrise "," Before Sunrise " and " Closer ".
It's not as complex as "Closer" atau se"sempurna" "Before Sunrise " and " Before Sunset ".
This movie is a bit of everything.
Hal simple yang jadi rumit. Hal rumit yang jadi simple.
Semuanya karena satu hal yang kadang begitu dibenci,begitu sulit dimengerti,tapi SELALU dicari manusia.
And that's ............ LOVE !.

Satu2nya nama yang ngebuat saya lebih tertarik untuk nonton film ini adalah,Morgan Freeman. He's like one of my Gods.In the world of acting,of course.
Saya udah mempersiapkan diri,kalo pun semisalnya film ini buruk,saya yakin satu nama itu bisa (sedikit) menyelamatkan nyawa si film
But,man.. I was so wrong !!.

The whole cast played wonderfully.

Photobucket



Harry Stevenson ( Morgan Freeman ) jadi karakter yang membawa penonton menjelajahi film ini.
Mengenal karakter2nya,melalui kacamatanya. Melalui instingnya.
Selalu menyediakan telinga untuk orang2 disekitarnya.
Selalu jadi tempat mengadu.
Yang muncul pertama adalah Bradley Smith ( Greg Kinnear.Who I fell in love with in " Little Miss Sunshine " ),Kathryn Smith ( Selma Blair ),lalu diikuti oleh Oscar ( Toby Hemingway ),Chloe ( Alexa Davalos ),Diana ( Radha Mitchell ) ,David Watson ( Billy Burke ) dan yang terakhir ,Margit a.k.a Margareth Vekashi ( Erika Marozsan ).

Jangan langsung ceritanya bakal muter2 ala sinetron Indonesia garapan the punjabis .
Yakinlah,nama2 yang banyak itu ga akan ngebuat pusing. Karena masing2 karakter itu muncul dengan flow yang masih enak untuk diikuti.
Cinta yang diceritakan disini juga masuk di akal ( banget !! ).
Mungkin ga semua yang diceritain pernah dirasakan sama penonton,but at least, we could imagine it happening in real life. How it would feel, how we would react towards it.

Belum lagi dialog2nya. Bisa di adu dengan dialog2 di " Before Sunrise " and " Before Sunset " itu.

Tadinya,saya udah mempersiapkan diri untuk sebuah happy ending,tapi the surprise in the end,really made me sobbed.
Argh !!. I hate it when movies do that to me.

Kalo mau nonton film drama yang di 'bungkus' dengan rapi,coba nonton ini.
If you don't fall in love with it, at least, you'll like it.
I assure you.

There is a story about the Greek Gods; they were bored so they invented human beings, but they were still bored so they invented love, then they weren't bored any longer. So they decided to try love for themselves. And finally, they invented laughter, so they could stand it.





















Saturday, June 14, 2008

May.

Film dengan konsep yang menarik.
Based on true story.
Tapi,pastinya dibumbui dengan sedikit fiksi di sana - sini.
Cuma,one thing's for sure, kejadian ini memang pernah terjadi.
Kerusuhan May 1998.
Maaf,saya datengnya telat waktu nonton film ini.
Udah mulai ,kurang lebih , setengah jam, pantat saya yang jauh dari sexy ini baru duduk di dalam bioskop.
Saya ngeliat mulai dari adegan May yang jalan - jalan di sebuah pasar tradisional bersama Raymond, dan Antares atau Ares mengikutinya diam - diam.
Setelah bertanya pada teman saya yang udah nonton dari awal, ternyata alurnya adalah flashback.
Ok.
Sebenernya ga banyak yang bisa dikomentarin dari film ini.
Kalo secara penilaian standard, filmnya, bagus.
Which is a rare thing to find nowadays,especially in Indonesian movies.
Pemilihan pemain2nya sempurna.
Walau mungkin peran Gandang gak terlalu " on the spotlight " seperti Ares,tapi kalo itu dimainkan oleh orang lain yang bukan Lukman Sardi,pasti ga akan ada hasilnya.
Karakter yang dimainkan Tio Pakusadewo juga.
I can't imagine someone else playing his role.
* Paling suka waktu dia berantem sama Ares dan bilang, " TAIK ! ". Hahaha. That,my friend,was perfection *.

Photobucket



Waktu Viva Westi,Jenny Chang *sekalian pulang kampung.Maklum,aslinya orang Medan* ,Yama Carlos ( which made me fell in love with him immediately) dan sang Produser ( maap,saya lupa namanya ) dateng untuk interview di radio tempat saya kerja,bisa diliat kalo sang Sutradara bener - bener punya visi dan misi yang jelas untuk film ini.Dari keberaniannya untuk mengangkat tema seperti ini saja,itu udah wajib diacungi jempol.

Photobucket



Satu hal yang, sedikit, mengganggu saya adalah cara penyampaiannya.
Alur cerita yang " maju - mundur " itu.
Kalau pun mau disampe'in dengan alur backwards, seharusnya bisa lebih bagus.
Lebih "rapi".

All and all, the movie was great.
Film - film yang " berisi " kae' gini,perlu dibuat lebih banyak lagi.
Cukuplah,penonton disuruh buang - buang duit dan waktu untuk ngeliat sampah.
Hantu - hantu ga jelas.
Abege - abege yang lebih gak jelas daripada hantu - hantu itu sendiri.
Daripada buang - buang duit untuk ngebuat film kae' begitu,mending disumbangin aja.


Thursday, June 12, 2008

TRADE !

Saya mutusin beli film ini karena tertarik sama sinopsis dibelakang dvd ini. Ga punya ekspetasi apa pun.Hampir saya balikin lagi ke rak-nya,tapi entah kenapa,saya beli juga. Dan tadinya saya udah hampir membatalkan niat untuk nonton film ini.Hampir,berarti ga jadi dibatalkan.Kenapa ada kata "hampir" ?. Karena setelah saya liat di 2 menit pertama,kok ya subtitle inggrisnya ga ada ???. Kalo emang pilem holiwut sih gak masalah.Jelek2 gini,saya masih bisa ngerti nontonnya,tanpa subtitle.Tapi ini pilemnya pake bahasa MEXICO !!. Telenopela2 gimanaaa gitu yes ??. Ampun dijeh!!.
Tapi,setelah 5 menit pertama,saya ga perduli lagi !!. Saya udah terlanjur suka ama filmnya. Kenapa bisa langsung suka dalam waktu 5 menit,because it's so real !!.
Kita gak perlu subtitle untuk tau soal human trafficking. Soal anak2 usia belasan taun yang diculik,disekap lalu kemudian dijual,setelah sebelumnya diperkosa juga mungkin.
Turis2 yang memilih satu kota untuk didatangi karena ingin menikmati suasana yang berbeda,malah berakhir dengan menikmati kepedihan yang gak ga bisa dilukiskan dengan kata2.
Human trafficking is one of things I'd like to banish,if I'm given to power to rule this world !!.
Wanita dan anak2 jadi korban keserakahan binatang2 yang berkostum manusia.

Photobucket



Adriana ( Paulina Gaitan ) , gadis berusia 13 tahun yang keluar rumah di pagi hari yang,dia pikir,biasa aja untuk bisa menikmati suasana kotanya,berujung dengan penculikkan !!.
Veronica ( Alicia Bachleda ), turis dari Polandia yang memilih Mexico untuk tempat liburan,berakhir dengan hal yang sama. Pasport diambil,visa juga.Jangan lupa,dia juga sempat diperkosa.
ANJING !!.
Dia dan Adrianna disekap di satu tempat yang sama.
Ah..film ini gila.
GILA !!!!!.
Painfully insane !.

Ada juga Jorge ( Cesar Ramos ),kakak laki2 dari Adrianna yang berhasil nemuin adiknya,dan harus mengikuti perjalanan adiknya dari tempat dia disekap sampe ke..
Membayangkan kalo saya ada di posisi dia,ngeliat adik saya diambil fotonya sebagai "contoh".
Saya mungkin akan mengiris2 orang itu kecil2 dan saya kasih makan ke buaya !!.
Setelah itu,kalo ada sisa dari orang itu,saya kencingin !!!.

Ada sedikit angin segar yang bertiup waktu karakter Ray Sheridan ( Kevin Kline ) muncul.Seorang polisi dari Texas yang juga kehilangan anak perempuannya karena sex trafficking.Dia dan Jorge akhirnya bekerja sama.
Melalui perjuangan yang melelahkan,Jorge berhasil nemuin Adriana lagi.
Dan di ending cerita,ada satu "kepedihan" yang gak tersurat,tapi tersirat.
Soal perempuan yang ,di akhir, ngejual Adriana ke Ray dan akhirnya ditangkep polisi.
Dan waktu Jorge akhirnya membalaskan dendamnya,tapi justru,like all revenges,it doesn't make him feel or be a better person.

I cried like a crazy bitch when Veronica jumped off a cliff,noleh ke arah Manolo ( bukan,dia bukan pembuat sepatu Manolo Blahnik itu ) dan bilang,
" You will pay for this. I assure that you will ".
Belum lagi musiknya yang begitu menyayat hati. Tiba2 saya ngerasa sedih luar biasa,karena inget kalo perempuan itu,Veronica,masih punya anak yang kecil banget di rumah.Masih punya Ibu yang nungguin dia pulang dan punya keluarga.

GOD !!.
Saya udah lama ga ngerasain emosi yang kae begini2 banget setelah "Crash" dan " Hotel Rwanda ".
It's so fcuking sad,because it's true. It's all real.
And it stressed me even more knowing that some people, most people with powers, chose to ignore the situation !!!.FUCK !!!.

Ah,sudahlah.

Intinya, this movie is great !!!.

Mudah2an,orang2 yang nonton film ini,bisa sadar kalo human trafficking itu bukan sesuatu yang main2.Dan,kalo dikasih kesempatan untuk do a little something - tanpa harus jadi seorang detektif seperti Ray atau jadi pejabat2 negara tai' kucing yang ga berani ngapa2in padahal mereka sendirinya punya keluarga dan anak - yang penting,NIAT itu ada.






Sunday, June 8, 2008

Mereka Bilang,Saya Monyet

Jarang ada buku yang bagus bisa sama bagusnya saat di filmkan. Kadang2,masalahnya,cerita yang bagus belum tentu bisa divisualisasikan dengan baik juga.
Tadinya,saya pikir,itu yang akan terjadi waktu ,akhirnya inget, untuk nonton film ini.
Kenapa baru nonton sekarang ?.
Karena saya males nonton di bioskop ?.
Kenapa males ?.
Karena saya ga mau buang duit sekian puluh ribu,ngantri sekian lama,hanya untuk denger orang berisik,ketawa2 ga jelas, atau denger suara plastik makanan yang lebih ribut daripada sound system yang dolby itu. Apalagi untuk ngeliat orang2 yang,seakan,ga bisa cari tempat lain untuk making out,selain di bioskop.
I didn't pay to see or hear all that.
Jadi,saya mending nonton sendiri di rumah.
Walau mungkin telat,ga masalah. Saya ga suka nonton film yang lagi ditonton orang. Suka gampang terpengaruh.
Anyway..
sejak pertama kali baca tulisan2 Djenar, saya sudah langsung jatuh cinta sama dia.
Jatuh cinta sama ke'gelap'an cerita2 dia.
Her fucked up and twisted mind.
Her gusty words.
Dia dan Dewi Lestari itu special buat saya.
Dengan cara2 yang berbeda.

Photobucket



Dan,di film ini,saya lumayan puas.Dua cerpen , " Lintah " dan " Melukis Jendela ",bisa divisualisasikan dengan baik lewat film ini.Pemilihan pemain,hampir bisa dibilang sempurna.
Kenapa hampir ??.
Karena saya merasa sedikit terganggu dengan dua orang cewe yang jadi temen2nya Adjeng (Ayu Dewi dan Fairuz Faisal ).
Kenapa harus maksain make pemain yang ,emang,udah sering maen sinetron tapi aktingnya kae' begitu ?.
Mending juga pake yang baru tapi berkualitas.Apalagi itu,yang rambutnya kriting2 dadu.
I couldn't tell if she was being a gothic-bitch,a bitch, or just some girl who wore the wrong make-up when she walks out the door everyday.
Titi Sjuman,misalnya.
I think she played well,for a first timer.
Intinya,dua wanita yang jadi temen2 dia itu,MENGGANGGU saya.
Henidar Amroe,excellent !.
Dia berhasil membuktikan kalo karakter kejam itu gak harus selalu melotot2 kae' orang cacingan dan disorot dari 1001 angle sampe yang nonton mabok darat.Dan kalau situasi2 dilematis itu bisa tetap diekspresikan tanpa harus jadi orang gila atau kena kecelakaan yang mengakibatkan dia hilang ingatan.
Ray Sahetapi,ya begitulah.
Peran dia juga biasa2 aja.Dan dia pun memainkannya dengan "biasa" juga.Yah,kecuali saat dia nelfon Adjeng dengan nada manja2 minta kena sambit itu.
Hahahaah...dapet banget tuh,karakter pria yang gak bisa setia sama istrinya dan selingkuh ama wanita lain.Mungkin bedanya,di film ini,istrinya ga dicere'in.
* gubrak *
Dan,kenapa ya,kostum Ray Sahetapi kok,kae'nya itu2 mulu yak ?.
WARDROBEEE !!!!.
Jajang.C.Noer ?.
Anjrit,walau cuma sekilas dan berperan sebagai PRT,tapi teuteup, you can not fake quality.
Endingnya,sedikit mengejutkan.
Mengejutkan,bukan karena endingnya beda dari bukunya,tapi karena ternyata,pada saat film hampir berakhir,ternyata si karakter a.k.a Adjeng baru mulai menulis cerpennya.

Jadi,kalo buat saya,pribadi,saya suka filmnya. Ga se'intens kalo kita baca ceritanya sih memang. Tapi ya itulah bedanya bacaan dengan tontonan.
Kadang2 efek dari yang dibaca,bisa lebih hebat daripada yang ditonton.
Karena,kalo 'mbaca,pengertiannya bisa berbeda2.Tergantung imajinasi orang yang 'mbaca.
Kalo nonton, ya... kita tinggal nonton.
Kalo pun berimajinasi,ga sehebat waktu ngebaca.
* kecuali nonton bokep *.

Oh iya,hampir lupa.
Satu lagi yang cukup mengganggu saya adalah,sebutan Adjeng untuk ibunya.
Kenapa harus MOMMY ?.
Dan nyebut," Mom " nya itu kok.....janggal ya ?.
Kenapa bukan,"Ma" atau " Mam " atau " Mi " ,gitu ?.

Ah,tapi saya tetep cinta Djenar.
I can relate do Adjeng's character.
Tapi mudah2an,saya nggak berakhir se'kacau' Adjeng.
Hehe.

Saturday, June 7, 2008

27 Dresses.

Malam minggu. Pengen nyantai.Pengen nonton sesuatu yang nyantai juga,pastinya.
Dan pilihan saya jatuh pada sebuah drama romantic - comedy ala The Holiday.
27 Dresses.
Played by Katherine Heigl, Edward Burns, James Marsden ,and Malin Akerman.
Sama seperti film2 komedi romantis pada umumnya, sambil metik cabe' juga para penontonnya bakal bisa nebak kalo film ini akan punya happy ending and all the cast will live happily ever after.
Tapi,sama seperti film2 komedi romantis lainnya juga, orang2 masih tetep aja mau nontonin dari awal sampe habis.
Perlu contoh ??.
* tunjuk2 idung sendiri *.

Photobucket



Adegan dibuka dengan seorang anak kecil bernama, Jane Nichols yang menemukan apa yang pengen dia lakuin kalo dia besar nanti di usia 9 tahun * kalo ndak salah *.
Dia pengen selalu terlibat di pernikahan.
Doing anything,and sometimes even, everything.
Dan seiring melihat usaha dia yang berusaha menyenangkan para pengantin2 wanita itu,kita mulai dikenalkan dengan sosok George a.k.a Edward Burns,bos yang udah lama ditaksir habis2an sama Jane.
Trus juga muncul,Kevin a.k.a James Marsden * my god,he's hot. With or without his Cyclops costume ! *. Seorang penulis artikel pernikahan di koran yang, ternyata dikagumi oleh Jane. Tapi Jane ga tau kalo dialah pria yang selama ini dia kagumi tulisannya,karena dalam artikel2nya,Kevin pake nama samaran yang laen.
Ok. Carrying on,pada saat Jane mau ngaku ke George soal perasaannya,muncullah adiknya,Tess a.k.a Malin Akerman.Model slash playgirl yang langsung ngebuat George kepincut.
* Halah !!. Kepincuttt !! *.
Nah..terjebaklah Jane diantara adik perempuannya dan pria yang sudah lama dia idam2kan.
Dan,jangan lupakan juga Kevin yang, lama2 , makin suka dengan Jane.
* ah yes... so typical ,right ? *.

Ga susah diikutin,dan paling ga susah lagi untuk ditebak endingnya.
Efek samping dari film2 kae gini adalah,keinginan untuk mencakar wajah sendiri karena masih jomblo.
* baca : SAYA - red *.
Khusus untuk film ini, yang nonton jadi pengen ngerasain jadi pager ayu sebanyak 27 kali supaya bisa ketemu pria setampan James Marsden.
* baca : SAYA - red *.

All and all,if you like stuff like " Bridget Jones ", " The Holiday " atau " How To Lose A Guy In 10 Days " or " Down With Love " or " Must Love Dogs " ato yang sejenis2 itu lah. Banyak banget soalnya,bisa kapalan tangan saya kalo ngetik semuanya.

Jadi kalo pengen nonton film2 ringan dan enak untuk diikutin,bolehlahhhh.

Favorite quote :


Jane's Aunt : Must be so hard to watch your younger sister get married before you.
Jane : Yes. Then I remember that I still get to have hot hate sex with random
strangers and I feel SO much better!



Friday, June 6, 2008

Teeth.

Saya gak inget kenapa kemaren saya tertarik untuk mencopot dvd (bajakan) itu dari rak dan akhirnya membelinya.Yang saya inget,judulnya itu menarik hati. Teeth. Bayangan saya,film ini pasti akan bicara soal Armand Maulana dan teman2.Ternyata bukan * ya eyalaaah *. Tapi emang tentang gigi.Nanti,saya akan jelaskan soal si gigi itu.

Sebelumnya,ijinkanlah saya menjelaskan para bintang2 di dalamnya.Ada Dawn,ada Brad,ada Tobey,Phil dan Gwen.

Dawn diperankan oleh Jess Weixler.Seorang gadis yang cakepnya beda 3 lapis beton sama saya.Dan dia mendedikasikan dirinya untuk berperan di satu komunitas yang mendukung anak2 muda untuk menjaga keperawanan dan juga keperjakaannya ( Iyeee..kePERJAKAannya ).

Dawn juga percaya kalo dia bisa mempertahankan "mahkota"nya itu sampe dia menikah.Tapi apa mau dikata,Tobey - diperankan oleh Hale Appleman - muncul.Pria culun ber pantat dagu belah itu langsung berhasil menjaring * yaoloo * hatinya.Akhirnya ,mereka pun bisa, dikatakan, berkencan. Sambil terus berusaha mempertahankan ke'suci'annya.Tapi,birahi memang tak terkalahkan.Akhirnya saat sedang berwisata bersama di satu air terjun * pastinya bukan air terjun yang sama dimana Esmeralda sering duduk dan membayangkan kekasih hatinya Jose Fernando..hahaha..Ngarang! *,mereka berakhir di satu gua yang memang terkenal sebagai gua esek2 *waa..hati2 di sweeping*.Waktu kejadian dosa itu hampir terjadi,Dawn tersadar dan bilang ke Tobey kalo lebih baik mereka pulang aja. Tapi, bukan laki2 namanya kalau tidak berusaha sampai titik titit darah penghabisan.Dawn terus meronta, Tobey malah melawan dengan,

" I haven't even jerked off since Easter !! ".

HAHAHAHAHHAH !!.

Nah..karena terus dipaksa akhirnya sesuatu terjadi.Sesuatu yang melibatkan GIGI tadi.Gigi yang berada di tempat yang sungguh jauh dari yang seharusnya, yaitu di alat kelamin Dawn.

* JRENG JRENG !! *

Dan,seperti pisau2 yang dijual lewat infomercial, titit Tobey pun dengan sukses terpotong di'dalam'nya !!.Dawn menjerit,Tobey menjerit,Dawn menjerit lagi,Tobey juga.Begitulah sampai akhirnya Tobey lompat balik lagi ke air dan, diduga , berenang sendiri balik tempat dia ninggalin mobil.

Nah..that's basically the whole point of this movie.A vagina with teeth.Awalnya saya pikir itu hanyalah topik yang dibuat2 untuk bisa dijual lewat film ini,tapi...ternyata saya salah,sodara-sodara !.

Toothed Vagina or Vagina Dentata, itu namanya.

Bisa liat sendiri apa definisinya.

Photobucket



Well,back to the movie.Kalo menurut saya sih,ini film gendre'nya comedic horror.Horror karena ngeliat titit bertebaran dimana2.Komedi karena dialog2nya yang lucu,walau maksain but still...it's funny.Ekspresi2 pemainnya.Apalagi Jess Weixler.Especially when she found out, Ryan played by Ashley Springer ( apakah dia ada hubungan sodara dengan Jerry Springer ? ), made a bet with his friend on who would be able to sleep with her. Padahal,awalnya,Ryan bisa berhasil ngebuat Dawn dan juga Ms.Cheerful'nya tenang,tapi waktu sadar kalo dia dijadiin bahan taruhan, SNAP !!. Iyaaakkk....PUTUUUUS !!!.Dan Dawn turun dari tempat tidur dengan santai sambil ngomong,

" Pftt.. Some hero .. ! ".

Hahahahhhaha !!.

All and all,Jess Weixler won Special Dramatic Jury Price for Acting in Sundance 2007.Don't know if it's worthed,but she did played good.Not going to say it's great, but I'm sure she'll get there.And as for Brad's character,played by John.C.Hensley ,I like him.Karena....tampangnya 'nakal'.Hahahaha. Like I'd always say,

" Bad boys make me feel so good ".

Mwahahahahahah !!!.

Dan kalo saya boleh bilang, the moral message in this movie is, all you MAN out there, please listen when your woman said NO. If she's not ready yet. Jangan maksain deh. Hargai mereka.You're lucky yang punya vagina dentata itu ,dalam cerita ini, hanya Dawn.Bayangkan kalo semua wanita seperti itu !. Jalan keluarnya cuma dua, you either start paying women some respect, or..... enter the other 'way'.

It's actually a fun movie to watch with your friends.Ato sama pacar juga boleh lah. Biar dia mikir ratusan kali sebelum maksain kamu untuk have sex sama dia. Hehehehehe.


Favourite lines :

Dawn :You can't.
Ryan :Do you want me to stop?
Dawn :No.
Ryan :Good.
Dawn :But they'll get you.
Ryan :Who?
Dawn :The teeth.
Ryan :Come on.
Dawn :Seriously.
Ryan :No, no, look. I'm conquering them. See? Yeah, I'm the hero.

I'm out !.


Thursday, May 22, 2008

Bee Movie.


Bee Movie. Dari judulnya aja udah ketauan kalo film ini pasti tentang nyamuk. Err...ato lebah. Ok,filmnya tentang lebah. Hehe.

Seperti film2 animasi yang lain,film ini juga gak hanya untuk anak2.Yang dewasa juga dijamin bisa nikmatin dan – bukan gak mungkin – cinta sama film ini.

Ceritanya tentang seekor lebah bernama Barry Benson yang punya rasa ingin tahu yang besar soal dunia selain dari “dunia lebah” yang dia kenal selama ini. Dan rasa itu makin besar waktu dia diharuskan untuk milih kerjaan di dunia per”lebahan”.Dia ga mau ngabisin hidupnya ngelakuin sesuatu yang sama tanpa pernah ngerasain sesuatu yang baru.Melihat tempat baru.Ngelakuin sesuatu yang baru. Dan akhirnya dia nyusup bersama pasukan lebah pekerja yang kerja di “lapangan”.Singkat kata,singkat cerita,Barry terpisah dari rombongannya dan ketemu dengan seorang wanita,berwujud manusia pastinya.Namanya Vanessa.Kemudian dia tau kalo ternyata manusia menjual madu secara bebas.Dan Barry berencana menuntut memperkarakannya ke pengadilan agama. Eh,bukan. Ini bukan kasus perceraian artis.

Anyway,apakah Barry berhasil memenangkan kasus ini ?. Dan apakah itu jadi jalan keluar yang terbaik untuk para lebah dan juga para manusia ??.Apakah kedekatan Barry dan Vanessa bisa berubah jadi hubungan yang lebih dekat lagi ???.Dan apakah hubungan itu bisa berhasil ????. Apakah Aldi Taher dan Dewi Persik ( or is it PerSSik ??! ) bener2 pacaran ?????.

Yang ngebuat saya,pribadi,suka sekali ama film ini adalah dialog2nya yang “pinter”.Joke’nya tajam dan ...pintar ( maaf,saya ngga bisa cari kata lain selain “pintar” ).

Pengisi suaranya juga keren2 !!.Selain jadi sutradara,Jerry Seinfeld juga ngisi suara Barry.Renee Zellweger jadi Vanessa.Ada Matthew Broderick yang jadi Adam,sahabat Barry ( which is also Jerry’s best friend in real life ).Chris Rock,Oprah Winfrey mucul jadi hakim ,dan ada cameo yang lucu dari Sting.Dan juga Ray Liotta.

Ada banyak hal yang bisa dipelajari ,bahkan, dari sebuah film animasi.Peringatan kalo kadang kita harus berani ngambil resiko dan berbuat kesalahan untuk bisa tau apa yang bener.Dan juga selalu belajar bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan2 itu. Kalo lebah aja bisa,masa manusia enggak ?? .

Favorite line :

Barry : Will you excuse me ?.My mosquito associate will help you.

A cow : He’s a lawyer too ??.

Mosquito : Ma’am,I was already a blood – sucking parasite. All I needed was a briefcase.

( If you get the joke – slash – sarcasm in there and you’re also a lawyer,you’ll laugh so hard,because it’s true. Hahaha ).